Sabtu, 21 Juni 2008

Rindu Kami PadaMu


Hehe, sebenarnya terhitung telat nonton film ini. Jadi malu. Padahal dulu udah bilang kemana-mana betapa hebatnya film ini. Menggugah, haru, mengajak kita berkontemplasi, apakah kita menyadari bahwa hidup ini sesungguhnya indah dan penuh makna? Garin Nugroho, sang sutradara brilian ini, mengajak penonton menelusuri sisi kehidupan pada sebuah pasar dengan bermacam dinamika kehidupan dan intrik yang terjadi. Bahwa ada cinta, semangat, pengharapan, kesedihan, dan sebuah kekuatan doa.



Sesungguhnya film ini bertemakan sentral tentang tiga orang anak yang saling bersahabat. Ada Bimo, anak laki-laki yang nakalnya minta ampun, dia merindukan kehadiran sosok seorang ibu yang selalu menghibur jika dia sedih, yang tidak akan memarahi dia, yang mengeloni dia ketika tidur. Selama ini dia hanya bersama kakaknya yang mendidiknya begitu keras - atau belum tahu cara mendidik seorang anak kecil yang masih butuh kasih sayang. Kemudian, Putri, anak perempuan yang mengusir setiap orang yang sholat di sebelahnya. Dia beranggapan, tempat sajadah itu milik ibunya yang suatu saat nanti pasti akan kembali. Lalu ada lagi Rindu, seorang gadis kecil yang menderita gagap dan hobi menggambar. Alkisah, masjid, tempat mereka mengaji bersama belum memiliki kubah. Rindu selalu menggambar masjid yang tidak ada kubahnya. Anak ini trauma berat dengan tayangan televisi yang menampilkan berita penggusuran dan kekerasan.

Permasalahan ketiga anak ini didukung oleh keluarga mereka yang saling terkait. Ada pak guru sebagai sosok bijak, ibu (nova eliza) yang disukai Bimo sejak awal, Jaja sebagai ayah Putri, dan Neno sebagai ibu Rindu. Mereka masing-masing sangat mencintai ketiga anak ini secara berimbang, tidak mengekang, namun membebaskan. Dan, mereka tumbuh seiring pencarian identitas mereka sendiri. Natural. Tanpa pretensi, apalagi pamrih. Harapan, doa, dan semangat itu sambung menyambung menjadi satu.

Ide yang muncul dalam film ini melimpah dan semuanya tergarap apik. Telur yang dicap, sajadah, lukisan, plus lagu yang menyentuh. Akting para pemainnya termasuk keren, natural, dengan sentuhan emosional yang mantap. Dari sisi kualitas dan misi cerita, inilah film Islami terbaik di Indonesia hingga saat ini.

Tidak ada komentar: