Minggu, 22 Juni 2008

Pursuit of Happyness


Seberapakah kebahagiaan dapat dirasakan sepenuhnya oleh manusia? Ada yang bilang bahwa kebahagiaan bukan muncul dari diri sendiri, namun kebahagiaan muncul jika orang lain merasa bahagia atas hadirnya kita di tengah-tengah mereka. Namun, bagaimana pula jika kita ingin mencari dan mendapatkannya? Mampukah kebahagiaan dikejar?


Film yang dibintangi dengan sangat apik oleh Will Smith ini bercerita mengenai perjuangan hidup seorang sales dalam memperjuangkan nasibnya demi anak dan istrinya. Dibuka dengan gaya naratif, film ini dipenggal per-fragmen yang menyimbolkan suasana pergelutan hidup pada waktu itu. Yang pertama, naik bus. Dituturkannya dengan bahasa gamblang bagaimana Will Smith berjuang setiap hari mencari pembeli alat pemindai kepadatan tulang - yang telanjur dibelinya banyak dan sungguh sangat mahal - berkeliling dari satu rumah sakit ke rumah sakit yang lain, dari satu dokter ke dokter yang lain, ataupun pelanggan yang berminat. Segala rintangan ditempuhnya tanpa mengeluh, bahkan hingga mobilnya diderek karena dikenai tilang.

Selanjutnya, ada pula babak kehilangan, pengejaran, dan lain-lain. Di setiap babak, Will Smith mengalami kondisi yang kian parah dan membuatnya nyaris frustasi. Bahkan hingga istrinya meninggalkannya karena sudah tidak tahan hidup menderita. Perlu diketahui, istrinya ini bekerja double shift di sebuah tempat produksi. Sementara anaknya belajar di sebuah penitipan anak.

Pada suatu hari, ia tercengang melihat lalu lalang orang yang selalu tampak ceria dan mengumbar senyum keluar dari Gedung Bursa Efek. Ia tertarik dan berusaha mati-matian untuk bisa masuk sebagai salah satu pegawainya. Mulai dari mendaftar - tapi kemudian langsung kabur mengejar pencuri gipsy yang mengambil alat miliknya, bertemu dengan manajer HRD, dan mengikuti tes sebagai pegawai magang bersaing dengan 19 orang lainnya. Kondisinya saat itu sungguh mengenaskan, bahkan jadi gelandangan segala. Toh, akhirnya ia diterima juga. dari situlah keberhasilan selanjutnya mampu ia rengkuh, bahkan meyakinkan istrinya untuk kembali ke pelukannya. Terinspirasi oleh kisah nyata, film ini meyakinkan kita tentang makna kebahagiaan yang sungguh sangat subjektif. Namun, bagaimanapun manusia akan mampu bahagia ketika memperoleh apa yang diharapkan dan dicita-citakannya melalui perjuangan yang gigih dan pantang menyerah. So inspired and amazing movie...I love this one!!

Tidak ada komentar: