Menonton film ini seperti menyaksikan sebuah drama musikal lengkap yang diperankan bintang film brilian nan animatif. Sebuah film yang mendeskripsikan tak hanya sosok penguin yang lucu, namun juga memberikan amanat tentang keserakahan manusia yang tidak menjaga kelestarian lingkungan.Awalnya, saya tidak begitu tertarik menonton. Namun melihat resensi yang katanya nongkrong sebagai box office selama beberapa minggu membuatku mau tidak mau menyorotkan perhatian lebih pada film ini. Apalagi didukung oleh bintang-bintang papan atas sebagai pengisi suara, mulai dari Elijah Wood, Brittany Murphy, Robin Williams, Nicole Kidmann, Hugh Jackman, Hugo Weaving, dll membuatku makin mupeng untuk nonton. Sempat pula sebelum nonton, teman saya mencetus, "Pasti membosankan deh soalnya cuma satu hewan aja, gak kaya Madagascar atau The Wild yang variatif dan penuh warna." Ah, belum tahu saja kok mengomel.
Mari kita menonton. Dan selanjutnya saya terperangah. Awal film kita sudah disuguhi dengan asyiknya kutub, lucunya penguin yang berdesak-desakan, berbulu lembut, dan mereka berlagak sebagai penyanyi masa kini. Hm, suaranya, aransemen musik, gaya, maupun tampilan animasi menyatu dengan cozy. saya sungguh comfort dan seluruh jiwa raga terasa tertambat. Lucu, haru, unik campur menjadi satu.Berkisah tentang penguin kecil yang bernama Mumble artinya menggumam yang tak bisa menyanyi. Perlu diketahui, di komunitas penguin tersebut, perlu ahli menyanyi agar diterima dan disenangi kawan-kawannya. Sebagai identitas dan pengesahan jati diri. Padahal sang ortu 'gape' banget menyanyi dan berdansa, begitu pula cewek idamannya, gloria yang jadi pujaan anak-anak muda.
Mumble akhirnya melakukan pencarian jati diri. ia menemukan beberapa kawan yang mau menemaninya mengarungi masa-masa itu. Maka mengalirlah, mulai dari dikejar-kejar anjing laut yang ganas (eh, bukannya anjing, singa, atau gajah laut itu herbivora ya? kok aneh ya...), menemukan traktor laut, hingga mereka menyadari kehadiran sosok lain di luar komunitas mereka, yang disebut Mumble sebagai 'alien'. Setelah melakukan pencarian jauh, ia berhasil menemukan dermaga dan kompleks galangan kapal laut yang lengkap. setelah sempat pula dikejar paus pembunuh, ia bertekad menyusul kapal laut yang berangkat berlayar demi mengetahui siapa sebenarnya sosok yang dinamakan 'alien' itu?
Ketika sadar, baru tahu bahwa ia dikurung dalam sebuah kotak kaca bernama akuarium. Ups, ia berada di kebun binatang sekarang! Barulah ia tahu nama 'alien' itu! manusia! Walaupun ia berusaha menarik perhatian dengan mengentak-hentakkan kaki (happy feet) sesuai keahliannya, ia tetap gagal. Ups, lupa. Mumble tak bisa menyanyi, tapi ia jago sekali bikin tarian ala Tap Dance yang energik. Itulah yang membuatnya dikucilkan dan dianggap aneh, sebab tak lazim seekor penguin pintar menari seperti itu.
Ketika sadar, baru tahu bahwa ia dikurung dalam sebuah kotak kaca bernama akuarium. Ups, ia berada di kebun binatang sekarang! Barulah ia tahu nama 'alien' itu! manusia! Walaupun ia berusaha menarik perhatian dengan mengentak-hentakkan kaki (happy feet) sesuai keahliannya, ia tetap gagal. Ups, lupa. Mumble tak bisa menyanyi, tapi ia jago sekali bikin tarian ala Tap Dance yang energik. Itulah yang membuatnya dikucilkan dan dianggap aneh, sebab tak lazim seekor penguin pintar menari seperti itu.
Singkat cerita, Mumble dikembalikan ke habitatnya. Namun sebelumnya diberi sensor sinyal agar diketahui secara jelas keberadaannya. Maka, setelah dikembalikan, komunitas pengiun pun geger. Tetua sana menuduh Mumble pengkhianat yang hendak mengacaukan kondisi comfort yang ada selama ini. tentu saja Mumble berkilah bahwa ia sama sekali tidak bermaksud buruk. Tujuannya dia ke sini ialah untuk memberi tahu umat manusia tentang keberadaan pengiun yang harus dilestarikan, biar manusia tahu bahwa hewan juga perlu dijaga keberadaannya. Bukannya semena-mena menjaring ikan hingga menimbulkan 'krisis pangan' dalam komunitas pinguin.
Sungguh banyak kemudian terjadi perdebatan di sana-sani. Di gedung PBB, pemikir, ahli lingkungan, aktivis, WWF semuanya bersatu menggelorakan semangat kelestarian lingkungan dan hewan. Sungguh, mengharukan perjuangan Mumble. Pada akhirnya, seluruh keluarga menerimanya dengan baik.Secara keseluruhan film ini cukup lengkap. porsi yang disuguhkan bukan hanya nasi pecel, tapi juga ada gado-gado. Menampilkan kehidupan monogami pinguin yang setia pada satu pasangan, perjuangan, cinta. Kerennya, film ini meraih Best Animated Movie versi Academy Award dua tahun lampau. Worthed banget kan? One of the best animated movie ever (in my opinion).